Anut Agama Hindu, Sukmawati Bergelar Ratu Niang Sukmawati

Sukmawati Soekarnoputri

Jakarta, Kabar Medsos – Putri Presiden pertama RI Soekarno, Diah Mutiara Sukmawati Soekarnoputri, memiliki nama Bali Ratu Niang Sukmawati setelah resmi memeluk agama Hindu.

Nama tersebut terinspirasi dari pandangan bahwa Sukmawati merupakan reinkarnasi Ratu Majapahit Tribhuwana Tunggadewi.

Sebelumnya, Sukmawati menjalani upacara Sudhi Widhani dan resmi memeluk agama Hindu, di Sukarno Center Heritage di Bale Agung, Singaraja, Kabupaten Buleleng, Bali, pada Selasa (26/10) siang.

Kepala Sukarno Center di Bali, Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna Mahendradatta Wedasteraputra Suyasa, saat menggelar konferensi pers bersama Sukmawati, mengatakan jika saat ini Sukmawati telah memiliki nama Bali yaitu Ratu Niang Sukmawati yang direstui oleh para pelingsir di Bali.

“Yang pada hari ini sudah memiliki nama Bali. Yang dimana, nama Bali ini diberi oleh para pelingsir dan direstui oleh para pelingsir yaitu beliau bergelar Ratu Niang Sukmawati,” kata Wedakarna saat konferensi pers di The Sukarno Center, Tampaksiring, di Kabupaten Gianyar, Bali, Selasa (26/10).

Ia juga menceritakan, awal mula nama tersebut disematkan kepada Sukmawati berawal pada tahun 2011.

Saat itu, berawal dari Sukarno Center diresmikan Sukmawati mengadakan Upacara Nilapati atau upacara proses penyucian sesuai dengan petunjuk Ida Pedanda Lebar.

Terdapat suatu ritual yang dijalankan oleh Sukmawati Soekarnoputri di Griya (rumah) Sanur Pejeng, Gianyar dengan Ida Pedanda (Pendeta) Gede Wayahan Bun. Upacara itu dilakukan tepat pada 11 November 2011 atau 11/11/11.

“Saya masih ingat angkanya 11.11.11. (Yaitu) 11 November 2011. Jadi Ida Pedanda Sulinggih memberikan gelar ke beliau (Sukamawati) setelah upacara,” jelasnya.

Ia mengatakan, arti Ratu Niang Sukmawati ialah kata Niang adalah Ninik atau Nenek dan Sukmawati adalah namanya dan kata ratu karena Sukmawati berdarah bangsawan.

“Kalau ratu memang beliau keturunannya dari noble blood (darah bangsawan). Jadi, tidak ada maksud untuk ke feodalisme dan sebagainya, ” katamya.

Menurutnya, nama itu disebut terinspirasi oleh pandangan bahwa Sukmawati merupakan reinkarnasi Ratu Majapahit Tribhuwana Tunggadewi.

Selain itu, ia mengatakan secara fakta Sukmawati memiliki putra mahkota dan suami Sukmawati adalah Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara IX.

“Secara fakta beliau ini memiliki putra mahkota. Beliau itu bersuamikan yang pertama adalah Raja Mangkunegara yang putra beliau sekarang yaitu Gusti Pangeran Haryo Paundrakarna adalah calon raja Mangkunegara ke-10,” ujarnya.

Kemudian, Arya Wedakarna mengatakan Sukmawati adalah cucu Ida Ayu Nyoman Rai Srimben yang berkasta Brahmana dan putri Proklamator Presiden Soekarno. Sukmawati juga pernah hidup di keraton.

“Beliau dulu pernah hidup di keraton bahkan dua putra-putri beliau mas Gusti Parekarna dan Mbak Menur Gusti Raden Ayu itu merupakan pewaris tahta dari Keraton Solo, keraton besar. Maka dari itu tidak ada suatu hal yang surprise ketika dari para tokoh di Bali menyematkan gelar Ratu Niang Sukmawati,” ujarnya.

Arya menambahkan bahwa pindahnya Sukmawati Soekarnoputri ke Hindu sudah melalui persetujuan keluarga, mulai dari putra-putrinya sampai saudara-saudaranya seperti Megawati Soekarnoputri dan Guntur Soekarnoputra.

“Juga disaksikan oleh Putra beliau, Muhammad Putra Al-Haddad,” imbuh Arya.

 

(km)

Bagikan di:

Related posts

Leave a Comment