Austria Tetapkan Denda Warga yang Tidak Vaksin Covid

vaksin austria

Jakarta, Kabar Medsos – Austria akan tetapkan denda kepada warga yang tidak mau divaksin Covid-19 sebesar 600 Euro atau setara Rp9,7 juta.

Kebijakan ini diterapkan setelah parlemen Austria setuju mewajibkan seluruh penduduk di atas 18 tahun untuk melakukan vaksin.

Peraturan ini akan diberlakukan mulai 1 Februari 2022. Pada hari itu juga, setiap rumah tangga Austria akan mendapat surat yang menjelaskan peraturan baru ini.

Sementara itu, otoritas Austria akan mulai mengecek penerapan aturan ini mulai 15 Maret. Sejak masa itu, warga yang tidak memiliki sertifikat vaksin akan didenda 600 euro atau setara Rp9,7 juta.

Aturan baru ini akan berlaku hingga 31 Januari 2024 dan akan diterapkan secara bertahap.

Menurut situs resmi Kementerian Kesehatan Austria, aturan ini tidak berlaku bagi ibu hamil dan kelompok masyarakat yang tidak bisa divaksin karena alasan kesehatan.

Masyarakat yang baru sembuh dari Covid-19 juga tidak terkena aturan ini. Akan tetapi, kebebalan ini hanya berlaku selama 180 hari, terhitung sejak mereka mendapatkan hasil positif Covid dari tes PCR.

Pejabat Austria juga akan bisa mengakses database nasional untuk melihat status vaksinasi seluruh penduduk, ataupun data soal jadwal mereka harus divaksin.

Masyarakat yang tak divaksin terancam mendapatkan denda maksimum sebesar 3.600 euro (Rp58 juta) sampai empat kali dalam setahun jika mereka tetap tidak divaksin.

Otoritas Austria dapat membatalkan pemberlakuan denda bila seseorang memutuskan divaksinasi dua pekan setelah menerima pemberitahuan penalti.

Sebelumnya, pemerintah Austria mengenalkan insentif baru untuk orang yang telah divaksin, Kamis (10/1/2022). Insentif ini berbentuk lotre dan diberikan untuk satu suntikan yang diterima warga.

Jika warga berhasil mengumpulkan 10 tiket lotre, mereka bisa mendapatkan voucher hadiah senilai EUR500 (Rp8,1 juta).

“Kami telah mengeluarkan hingga 1 miliar euro (Rp16 triliun) untuk lotre vaksinasi yang berdasarkan pada hadiah dan insentif,” ujar Kanselir Austria, Karl Nehammer.

Kasus Covid-19 di Austria terus melonjak karena kemunculan varian Omicron.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Austria, sebanyak 27.667 kasus positif tercatat dalam waktu 24 jam.

Sementara itu, perintah vaksin ini telah diusulkan sejak November 2021. Saat itu, Austria menjadi salah satu negara dengan tingkat vaksinasi terendah di Uni Eropa.

Namun, angka vaksinasi di Austria kini meningkat hingga 71,1 persen, dimana angka ini lebih tinggi dibandingkan angka rata-rata Uni Eropa.

Bagikan di:

Related posts

Leave a Comment