Jakarta, Kabar Medsos – Banjir kembali menerjang tiga kecamatan di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Jumat (5/2) kemarin. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat mencatat sebanyak 2.138 jiwa ikut terdampak.
“Sebanyak 794 kepala keluarga (KK) atau 2.138 jiwa yang terdampak banjir yang menerjang di tujuh desa di kawasan Jember bagian selatan itu,” kata Pelaksana tugas Kepala BPBD Jember M. Satuki di Jember, Sabtu (6/2/2021).
Ia menjelaskan penyebab debit air beberapa sungai meningkat tajam lantaran intensitas hujan yang sangat tinggi, beberapa hari terakhir. Sehingga luapan sungai merendam permukiman warga hingga merendam tujuh desa yang tersebar di tiga kecamatan tersebut.
Di Kecamatan Ambulu yang terdampak banjir di Desa Ambulu, kemudian Desa Glundengan di Kecamatan Wuluhan, sedangkan di Kecamatan Tempurejo terdapat lima desa yakni Desa Sidodadi, Wonoasri, Curah Nongko, Curah Takir, dan Sanenrejo.
“Banjir kembali menerjang kawasan selatan Jember yakni di Kecamatan Ambulu, Wuluhan, dan Tempurejo,” jelasnya.
BPBD Jember telah mengevakuasi warga yang rumahnya terendam banjir dengan ketinggian hampir 1 meter. Petugas mengevakuasi warga ke tempat yang lebih aman.
“Pemantauan dan patroli terus dilakukan di daerah terdampak banjir karena intensitas curah hujan di Jember diprediksi masih tinggi dalam beberapa hari ke depan,” lanjutnya.
BPBD juga menghimbau agar warga meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman bencana banjir susulan.
“Terutama yang tinggal di bantaran sungai karena curah hujan diprediksi masih cukup tinggi berdasarkan data BMKG, sehingga dikhawatirkan debit air sungai meningkat dan meluap ke permukiman penduduk.” kata Satuki.
Sebelumnya banjir menerjang tujuh kecamatan di Jember pada 12 Januari lalu. Ketujuh kecamatan itu yakni Bangsalsari, Tanggul, Gumukmas, Puger, Ambulu, Tempurejo, dan Jenggawah.
Ada pun jumlah warga yang terdampak sebanyak 3.986 kepala keluarga. Namun, tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
[km]