Jakarta, Kabar Medsos – Ditpolairud Baharkam Polri kerahkan 8 kapal dan 4 helikopter untuk membantu pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang jatuh di sekitar Pulau Laki, Kepulauan Seribu.
Selain bantuan armada kapal dan helikopter, Ditpolairud mengerahkan alat pencari black box pesawat.
Polairud Polda Metro Jaya juga mengerahkan tiga kapal untuk membantu pencarian.
Dirpolair Korpolairud Baharkam Polri Brigjen Mohammad Yassin Kosasih mengatakan 4 helikopter yang diterjunkan ialah jenis Dauphin AS 365 N.3 dan Bell 429.
Seluruh armada itu ditugaskan untuk berpatroli membantu pencarian.
“Dalam membantu pencarian pesawat yang jatuh tersebut kami membawa 2 set vinger locater, yaitu alat untuk mencari black box dan 50 orang penyelam yang terdiri dari penyelam Ditpolair, penyelam Ditpolairud Polda Metro Jaya, penyelam Ditpolairud Polda Banten, dan penyelam dari Korbrimob,” kata Yassin, Minggu (10/1).
Ia juga menjelaskan hal ini atas instruksi Kabaharkam Polri Komjen Agus Andrianto melalui Kakorpolairud agar membatu pencarian Search and Rescue (SAR) secara maksimal.
Pihaknya juga mengerahkan beberapa speed boat dan perahu karet untuk melakukan penyisiran mencari serpihan-serpihan pesawat yang tercecer serta bodi utama pesawat (main body).
“Saya juga berharap pada saat dilakukan penyisiran dan penyelaman, cuaca dalam kondisi baik,” tambahnya.
Nantinya tim penyelam akan melakukan penyelaman dengan tetap bekerjasama dengan Basarnas dan unsur SAR lainnya.
Seperti diketahui, pesawat Sriwijaya Air SJ182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak setelah lepas landas melalui Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tagerang, Banten, Sabtu (9/1/2021) pukul 14.40 WIB siang.
Pesawat tersebut dikonfirmasi mengangkut 50 orang penumpang yang terdiri dari 40 orang dewasa, 7 anak-anak dan 3 bayi. Sriwijaya Air juga membawa 6 orang awak pesawat yang sedang bertugas dan 6 orang awak pesawat sebagai penumpang.
[km]