Jakarta, Kabar Medsos – Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) memperpanjang operasi pencarian dan evakuasi pesawat Sriwijaya Air SJ182 rute Jakarta-Pontianak yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, selama tiga hari ke depan.
Operasi SAR yang harusnya berakhir pada Senin (18/1/2021) diperpanjang hingga Kamis (21/1/2021) mendatang.
Bagus mengatakan pihaknya akan melakukan evaluasi harian untuk melihat perkembangan yang terjadi di lapangan.
“Saya mengumumkan bahwa pelaksanaan operasi SAR kita perpanjang 3 hari lagi. Saya ulangi, setelah mempertimbangkan berbagai hal tadi kita berbincang, rapat dengan Kemenhub, KNKT, DVI, dengan pihak terkait sehingga operasi SAR kita perpanjang 3 hari lagi,” kata Kabasarnas Marsekal Madya Bagus Puruhito di dermaga JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (18/1).
Ia menjelaskan ada beberapa pertimbangan Basarnas kembali memperpanjang masa pencarian. Pertama alasan kemanusiaan dan kompensasi cuaca buruk. Kedua ia menduga masih banyak bagian tubuh atau body part korban Sriwijaya Air SJ182 yang belum ditemukan.
Selain itu, Crash Survivable Memory Unit (CSMU) dari black box Sriwijaya Air SJ182 jenis Cockpit Voice Recorder (CVR) belum ditemukan.
“Tentunya ada hari-hari yang hilang karena cuaca jelek, dan ini kita kompensasi dengan perpanjangan operasi SAR itu sendiri. Jadi 2 hal itu, selain kita mengalami cuaca jelek dan juga faktor kemanusiaan,” katanya.
Bagus pun memahami pihak keluarga korban yang mengharapkan anggota keluarganya bisa ditemukan.
“Kita memahami situasi keluarga korban yang sangat mengharapkan ini bisa ditemukan dalam bentuk apa pun itu,” lanjutnya.
Sejauh ini sudah ada 29 korban Sriwijaya Air SJ182 yang berhasil teridentifikasi.
Seperti diketahui, Pesawat Sriwijaya Air SJ182 rute Jakarta-Pontianak dilaporkan hilang kontak pada Sabtu (9/1/2021) sore sekitar pukul 14.40 WIB. Pesawat itu dinyatakan jatuh di perairan Kepulauan Seribu.
Pesawat yang bertolak dari Bandara Soekarno-Hatta tersebut mengangkut penumpang sebanyak 62 orang. Terdiri atas 6 awak aktif, 40 orang dewasa, 7 anak-anak, 3 bayi, dan 6 awak sebagai penumpang.
[km]