Inggris Izinkan Penggunaan Obat Anti COVID-19 Buatan Merck

Molnupiravir

Jakarta, Kabar Medsos – Badan Pengatur Obat dan Produk Kesehatan Inggris mengizinkan penggunaan obat antivirus COVID-19 buatan Merck, Molnupiravir.

Obat tersebut nantinya akan digunakan untuk pasien yang terindikasi terinfeksi virus COVID-19 bergejala ringan hingga sedang.

“Hari ini adalah hari yang bersejarah bagi negara kita, mengingat Inggris kini menjadi negara pertama di dunia yang mengizinkan penggunaan obat antivirus Covid-19 yang bisa dikonsumsi di rumah.”

“Ini akan mengubah (penanganan Covid) untuk kelompok rentan dan yang memiliki masalah imum, dimana mereka bisa menerima terobosan pengobatan,” ujar Sekretaris Kesehatan dan Perawatan Sosial Inggris Sajid Javid, dikutip dalam situs resmi pemerintah Inggris.

Molnupiravir menjadi obat antivirus COVID-19 pertama yang memiliki izin penggunaan. Obat ini akan dimuat dalam bentuk kapsul dan akan dikenal dengan nama Lagevrio.

Sebelumnya, perusahaan farmasi Merck mengklaim pil COVID-19 yang mereka buat, yaitu Molnupiravir mampu mengurangi risiko kematian dan rawat inap akibat virus COVID-19 hingga 50 persen.

“Pada analisis sementara, Molnupiravir mengurangi risiko rawat inap atau kematian sekitar 50 persen,” ungkap Merck.

“Sebanyak 7,3 persen pasien yang menerima molnupiravir dirawat di rumah sakit hingga hari ke-29, mengikuti pengacakan (28/385), dibandingkan dengan 14,1 persen pasien yang diobati dengan plasebo (53.377). Hingga hari ke-29, tidak ada kematian yang dilaporkan pada pasien yang menerima molnupiravir, dibandingkan dengan delapan kematian pada pasien yang menerima plasebo (obat kosong),” lanjutnya.

Dalam penelitian yang dilakukan Merck, pasien mengkonsumsi empat pil Molnupiravir dua kali sehari selama lima hari. Setelah itu, para pasien melaporkan efek samping sedikit lebih umum dibandingkan pada pasien yang menerima obat kosong.

Perusahaan sendiri belum mengkonfirmasi lebih jelas apa saja efek samping pil tersebut.

(km)

Bagikan di:

Related posts

Leave a Comment