Jakarta, Kabar Medsos – Operasi pencarian dan penyelamatan (SAR) pesawat Sriwijaya Air SJ182 rute Jakarta-Pontianak resmi dihentikan.
Akan tetapi, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) tetap melanjutkan pencarian black box berupa Cockpit Voice Recorder (CVR).
“Operasi SAR sesuai tugasnya sudah ditutup tapi kami KNKT tanggung jawab investigasi masih akan lakukan pencarian CVR dibantu Menhub, TNI AL, Basarnas (Badan SAR Nasional) dan unsur yang menawarkan bantuan kepada KNKT termasuk Dinas DKI dan seluruh pihak Kepulauan Seribu,” kata Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono, Kamis (21/1).
Ia menyampaikan apresiasinya kepada tim SAR yang telah bekerja keras dengan menemukan bagian kotak hitam Flight Data Recorder (FDR) empat hari setelah pesawat dinyatakan hilang.
“Kami apresiasi kepada tim penyelam bisa menemukan FDR dalam waktu empat hari, ini peristiwa luar biasa,” katanya.
Soerjanto berjanji seandainya dalam proses pencarian CVR menemukan jasad korban, akan langsung dilaporkan dan ditindaklanjuti.
“Begitu ketemu satu saja, akan diproses,” lanjutnya.
Pemerintah telah menyatakan bahwa operasi pencarian dan penyelamatan (SAR) terhadap korban maupun puing pesawat Sriwijaya Air SJ182 resmi dihentikan.
Sebelumnya, Basarnas sudah melakukan operasi pencarian selama tujuh hari dan sudah memperpanjang 2×3 hari.
Hingga saat ini dilaporkan sebanyak 324 kantong jenazah ditemukan, 43 di antaranya sudah teridentifikasi, serta 32 sudah diserahkan ke keluarga korban.
Sejauh ini, pihak Jasa Raharja juga telah memberikan santunan kepada 39 ahli waris korban.
Sementara untuk seluruh data FDR telah dilakukan proses pengunduhan dan akan segera diinvestigasi dengan melibatkan sejumlah pihak.
Posko-posko yang ada akan turut dibongkar satu persatu. Termasuk posko Basarnas yang memegang komando operasi SAR Pesawat Sriwijaya Air SJ182.
Seperti diketahui, Pesawat Sriwijaya Air SJ182 rute Jakarta-Pontianak dinyatakan hilang kontak pada Sabtu (9/1/2021) di Pulau Lancang, Kepulauan Seribu.
Adapun total penumpang sebanyak 62 orang dengan rincian 40 orang dewasa, tujuh anak-anak, tiga bayi, enam kru pesawat, dan enam kru ekstra.
[km]