Jakarta, Kabar Medsos – Berdasarkan survei perusahaan analitik mobile Open Signal, ditunjukkan bahwa kecepatan internet layanan jaringan seluler di Indonesia secara nasional lebih kencang ketimbang layanan menggunakan WiFi.
Berdasarkan analisis Opensignal, layanan 4G sering menawarkan pengalaman yang dinilai lebih baik.
“Analisis baru Opensignal menunjukkan bahwa 4G sering menawarkan pengalaman yang lebih baik,” tulis OpenSignal melalui keterangan resmi, Kamis, 28 Oktober 2021.
Pihaknya mengatakan pengguna Wi-fi publik maupun Wi-fi pribadi melihat pengalaman serupa dengan kecepatan yang tak lebih dari layanan 4G yang tepat di atas 12 Mbps. Sementara, pengguna Mi-fi hanya memperoleh kecepatan 6,8 Mbps dan 4,9 Mbps.
Perangkat Mifi atau sering disebut hotspot portabel merupakan perangkat yang dapat digunakan untuk berbagi koneksi seluler yang dapat mencakup smartphone, PC, kamera, pemutar media portabel, tablet, dan perangkat berkemampuan Wifi lainnya.
Melalui analisis tersebut, OpenSignal juga menilai waktu yang dihabiskan untuk terhubung ke Wi-fi (Time on Wifi) dan layanan data seluler (3G dan 4G).
OpenSignal menemukan bahwa pengguna menghabiskan 92 persen waktu mereka untuk terhubung ke layanan data 4G, dan 96,3 persen waktu terhubung ke layanan data seluler 3G atau 4G.
Meskipun seluler tersedia hampir sepanjang waktu, pengguna terhubung ke Wi-fi hanya sekitar sepertiga dari waktu atau sekitar 33,6 persen. Sehingga, pengguna Indonesia menghabiskan 2,9 kali lebih banyak waktu terhubung ke jaringan seluler 3G dan 4G daripada Wifi.
“Hal ini juga tercermin dalam analisis regional kami, dengan perbedaan yang bervariasi antara waktu yang dihabiskan untuk terhubung ke Wifi dan layanan data seluler,” ujarnya.
OpenSignal menyebutkan dari 12 wilayah Time on Wi-fi tertinggi di Jawa Timur 41,8 persen, dan terendah di Sumatera 26,4 persen. Sementara di Jakarta Raya pengguna ketersediaan 4G tertinggi sebesar 94,6 persen, diikuti oleh Jawa Barat 94 persen.
Sedangkan pengguna di enam wilayah lain melihat ketersediaan 4G di bawah 90 persen di antaranya seperti Papua Barat 88,9 persen, Sulawesi 88,9 persen, Maluku dan Kalimantan 86,6 persen.
Dengan tidak ditemukannya skor di bawah 85 persen, menandakan bahwa pengguna Indonesia dapat mengakses layanan data 4G lebih dari 8,5 dari 10 kali dari wilayah mereka berada.
Meski hasil analisis ditemukan layanan 4G terbilang lebih cepat, layanan Wi-Fi disebut saling melengkapi dan akan terus hidup berdampingan untuk meningkatkan konektivitas.
Contohnya, ada beberapa lokasi dalam ruangan di mana Wi-fi akan bekerja lebih baik, karena sinyal seluler mungkin tidak menjangkau di dalam beberapa gedung.
OpenSignal menilai layanan seluler dan Wi-fi akan tetap menjadi cara yang berguna untuk berbagi koneksi fiber cepat di banyak perangkat. Seluler dan Wi-Fi penting untuk menyediakan konektivitas yang terjangkau di seluruh Indonesia.