Jakarta, Kabar Medsos – Harga emas jatuh pada akhir perdagangan Rabu (4/11), tertekan penguatan dolar AS. Ketatnya persaingan di pilpres Amerika Serikat (AS) membuat investor ketar-ketir menanti hasilnya.
Presiden AS Donald Trump meraih keunggulan awal di negara bagian utama Florida, memperkeruh jalan bagi saingannya dari Demokrat, Joe Biden. Perkembangan tersebut membuat investor menurunkan ekspektasi untuk rancangan undang-undang stimulus.
Analis Asia Valbury Futures Lukman Leong mengatakan pergerakan harga emas masih dipengaruhi sentimen pemilihan presiden (Pilpres) AS.
Berdasarkan data Antam, harga jual emas berukuran 0,5 gram senilai Rp550 ribu, 2 gram Rp1,94 juta, 3 gram Rp2,88 juta, 5 gram Rp4,77 juta, 10 gram Rp9,49 juta, 25 gram Rp23,61 juta, dan 50 gram Rp47,14 juta. Kemudian, harga emas berukuran 100 gram senilai Rp94,21 juta, 250 gram Rp235,26 juta, 500 gram Rp470,32 juta, dan 1 kilogram Rp940,6 juta.
“Pasar kehilangan kepercayaan dapat berlanjut menuju kemenangan Biden saat ini. Kami telah meihat (kemenangan) Biden melemah dan efek besarnya adalah bahwa kami telah melihat dolar menguat,” kata analis IG Markets, Kyle Rodda.
Investor awalnya bersiap untuk kemenangan bagi Biden, yang diharapkan dapat menyuntikkan pasar dengan langkah-langkah stimulus yang berpotensi besar untuk membantu mengatasi kejatuhan ekonomi dari pandemi Covid-19. “Saya pikir peluang menyapu bersih semakin berkurang, hampir setiap menit. Itu mengurangi kemungkinan, atau kemungkinan setidaknya, dari program stimulus besar yang disetujui pada hari-hari pertama pemerintahan Biden,” kata Matt Sherwood, kepala strategi investasi di Perpetual di Sydney.
Emas telah melonjak sekitar 25 persen sepanjang tahun ini didukung oleh stimulus global yang belum pernah terjadi sebelumnya di tengah pandemi Covid-19 karena emas dianggap sebagai lindung nilai inflasi. Indeks dolar yang mengukur nilai greenback terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya naik 0,7 persen.
[km]
