Presiden Jokowi Akan Hadiri Banyak Konferensi Tingkat Tinggi (KTT)

presiden jokowi

Jakarta, Kabar Medsos – Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan untuk hadir dalam sejumlah konferensi tingkat tinggi (KTT) yang akan digelar akhir Oktober hingga awal November mendatang.

Pertemuan pertama yang dihadiri Presiden Jokowi adalah KTT ASEAN yang akan digelar pada 26-28 Oktober.

“Mulai besok, 26-28 Oktober, Presiden Republik Indonesia akan menghadiri KTT ke-38 dan ke-39 ASEAN serta KTT-KTT terkait lainnya,” kata Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi dalam keterangan pers di Kantor Presiden, Senin (25/10/2021).

“Ini adalah KTT pertama di bawah keketuaan Brunei Darussalam. KTT ke-38 akan diselenggarakan back to back dengan KTT ke-39 dan seluruh rangkaian acara akan dilakukan secara virtual,” imbuh Retno.

Beliau juga menjelaskan bahwa KTT ke-38 dan KTT ke-39 akan berlangsung secara berurutan dan seluruh rangkaian tersebut akan dilakukan secara virtual.

Pertemuan yang akan dihadiri Presiden dalam gelaran pertemuan ASEAN kali ini antara lain US-ASEAN Summit, BIMP-EAGA, serta ASEAN Business and Investment Summit (ABIS). “Untuk keseluruhan rangkaian acara, jumlah pertemuan yang akan dihadiri Presiden adalah 13 pertemuan,” jelas Retno.

Selanjutnya pada 30-31 Oktober, Presiden Jokowi akan menuju ke Roma, Italia untuk menerima posisi sebagai Ketua G-20 selama setahun ke depan.

Setelah agenda G-20 di Roma, Presiden melanjutkan kegiatan di Glasgow, Skotlandia untuk forum World Leader Summit Perubahan Iklim. Acara ini diikuti 120 kepala negara dan pemerintahan. Pertemuan tersebut digelar pada 1-2 November 2021.

Retno menjelaskan bahwa KTT G20 akan menghasilkan deklarasi para pemimpin atau Leaders Declaration. Isinya ialah komitmen bersama negara-negara G-20 dalam mengupayakan pemulihan global dari pandemi dan krisis ekonomi saat ini.

Selain itu juga akan menghasilkan penguatan kerja sama G-20 di berbagai sektor.

“Termasuk di sektor kesehatan, pembangunan keberlanjutan, lingkungan dan iklim, ketenagakerjaan, pendidikan, dan lain sebagainya deklarasi ini sampai saat ini masih terus dinegosiasikan,” imbuh Retno.

Bagikan di:

Related posts

Leave a Comment