Jakarta, Kabar Medsos – Nilai tukar rupiah menguat di posisi Rp14.030 per dolar AS di perdagangan pasar jelang akhir pekan, Jumat (29/1) sore.
Posisi tersebut menguat 0,34 persen dibandingkan perdagangan Kamis (28/1) sore di level Rp14.077 per dolar AS.
Sementara, untuk kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) menempatkan rupiah di posisi Rp14.084 per dolar AS, atau menguat dibandingkan posisi di hari sebelumnya yakni Rp14.119 per dolar AS.
Mayoritas mata uang di kawasan Asia sore ini terpantau menguat terhadap dolar AS.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menyatakan bahwa pergerakan dolar masih dipengaruhi oleh khawatirnya investor terkait nilai stimulus tambahan yang tak mencapai US$1,9 triliun.
Selain itu, Dana Moneter Internasional (IMF) mewanti-wanti gelontoran stimulus fiskal AS tengah diperlukan untuk membatasi dampak ekonomi dari pandemi COVID-19.
Lebih lanjut, pasar masih mengkhawatirkan peningkatan kasus COVID-19 di dunia dan di Tanah Air yang bisa membatasi pemulihan ekonomi.
Sementara dari dalam negeri sentimen yang ikut mempengaruhi pergerakan rupiah antara lain rencana realokasi dan refocusing APBN.
Ibrahim Assuaibi mengatakan, pelaku usaha tengah mempersiapkan diri dalam upaya memperkuat perekonomian nasional guna untuk membangun dan menggerakkan roda perekonomian. Proses perbaikan kondisi ekonomi akan berlanjut sepanjang 2021.
Dalam perdagangan sore ini, ia memperkirakan rupiah ditutup menguat ke level Rp14.030 per dolar AS.
Sedangkan untuk perdagangan pekan depan, diperkirakan mata uang rupiah masih akan fluktuatif dan dibuka menguat di pergerakan Rp14 ribu.
[km]