Jakarta, Kabar Medsos – Pendakwah kondang Ustaz Abdul Somad (UAS) menggalang donasi untuk membeli kapal selam pengganti KRI Nanggala-402 yang tenggelam di perairan Bali.
Ajakan donasi tersebut beliau umumkan lewat akun Instagram nya @ustadzabdulsomad_official.
View this post on Instagram
UAS menamai ajakan itu “Patungan Rakyat Indonesia untuk Pembelian Kapal Selam Pengganti Nanggala 402”.
Dalam pengumpulan dana, UAS bekerja sama dengan Masjid Jogokariyan Jogja.
“Setelah KRI Nanggala 402 beserta seluruh awaknya yang gugur syahid menjalani ‘Eternal Patrol’, mari kita seluruh rakyat Indonesia, bahu-membahu mengulurkan tangan dan sumbangsih membangun kekuatan armada laut kita agar kembali berjaya,” kata UAS dalam akun Instagram resminya.
UAS mengatakan bahwa Indonesia dianugerahi wilayah perairan luas dari Aceh hingga Papua. Menurutnya, seluruh wilayah itu harus dijaga bersama dengan membeli kapal selam pengganti KRI Nanggala-402.
Dia menilai selama ini tanggung jawab menjaga perairan Indonesia hanya dibebankan ke TNI AL. Padahal, TNI AL juga dihadapkan dengan keterbatasan anggaran dan personel.
“Lautan kita yang luas, yang pernah dijaga dengan gagah oleh Laksamana Nala, Pati Unus, Malahayati, Baabullah, dan Nuku; yang pernah diharumkan oleh kegigihan RE Martadinata hingga pengorbanan Yos Sudarso, kini menjadi amanat di pundak kita semua, agar dapat kita wariskan kepada anak cucu kita kelak,” kata UAS.
UAS tak lupa mencantumkan nomor rekening Bank Syariah Indonesia (BSI) 7202002298 atas nama Masjid Jogokariyan. Belaiu juga mencantumkan nomor WhatsApp 081311351136 untuk konfirmasi donasi.
KRI Nanggala 402 hilang kontak saat menggelar latihan di perairan Bali, Rabu 21 April 2021. Kapal Selam buatan Jerman berusia 40 tahun itu membawa 53 awak kapal/ Prajurit TNI AL.
Usai pencarian berhari-hari, TNI menyatakan KRI Nanggala-402 tenggelam di kedalaman lebih dari 800 meter dan terbelah menjadi tiga bagian. TNI juga menyatakan 53 awak di dalam kapal selam itu gugur.
Presiden Joko Widodo memberi penghargaan Bintang Jalasena kepada seluruh kru kapal. Presiden juga memastikan bahwa anak-anak prajurit itu akan disekolahkan hingga sarjana.