WHO Desak Asia-Pasifik untuk Bersiap Hadapi Omicron

Omicron

Jakarta, Kabar Medsos – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meminta negara-negara Asia-Pasifik harus meningkatkan kapasitas perawatan kesehatan mereka dan memvaksinasi sepenuhnya warga untuk menghadapi peningkatan kasus COVID-19 akibat varian Omicron.

“Pengendalian perbatasan dapat mengulur waktu, tetapi setiap negara dan setiap komunitas harus bersiap menghadapi lonjakan kasus baru,” kata Dr Takeshi Kasai, Direktur Regional WHO untuk Pasifik barat, dalam konferensi pers virtual, Jumat (3/12/2021).

“Masyarakat tidak boleh hanya mengandalkan tindakan pembatasan. Yang paling penting adalah mempersiapkan varian ini dengan potensi penularan tinggi. Sejauh ini, informasi yang tersedia menunjukkan bahwa kita tidak perlu mengubah pendekatan kita,” sambungnya.

Kasai menambahkan, seluruh negara-negara harus mengambil pelajaran dari kasus varian Delta. Ia mendesak negara-negara di Asia Pasifik sepenuhnya memvaksinasi kelompok rentan dan menerapkan langkah-langkah pencegahan, seperti pemakaian masker dan aturan jarak sosial.

Pertama kali terdeteksi di Afrika selatan bulan lalu dan dijuluki sebagai “varian perhatian” oleh WHO, para ilmuwan masih mengumpulkan data untuk menentukan seberapa menular Omicron, serta tingkat keparahan penyakit yang ditimbulkannya.

Setidaknya sudah 24 negara melaporkan kasus Omicron di wilayahnya. Di Asia, semakin banyak negara yang melaporkan, seperti Australia, Jepang, Korea Selatan, Singapura, Malaysia, dan India. Banyak pemerintah telah menanggapi dengan memperketat aturan perjalanan.

Terlepas dari pembatasan pengunjung internasional, Australia menjadi negara terbaru pada hari Jumat yang melaporkan penularan komunitas Omicron, sehari setelah ditemukan secara lokal di lima negara bagian AS.

Filipina telah melaporkan bahwa satu orang yang tiba dari Afrika Selatan telah dinyatakan positif COVID-19, dan hasil tes penumpang sedang menjalani pengurutan genom untuk menentukan varian infeksi.

Kasus positif terdeteksi dari 254 penumpang yang datang dari Afrika Selatan. Setidaknya 83 dari mereka yang datang telah dinyatakan negatif, 134 masih menunggu hasilnya dan 35 tidak diharuskan untuk melakukan tes swab, menurut departemen kesehatan.

Di Malaysia, Menteri Kesehatan Malaysia Khairy Jamaluddin mengumumkan pada hari Kamis bahwa negara itu telah mendeteksi kasus pertama varian virus Omicron.

Khairy mengatakan, kasus tersebut terdeteksi pada seorang turis asing asal Afrika Selatan yang tiba di Malaysia melalui Singapura pada 19 November lalu.

 

(km)

Bagikan di:

Related posts

Leave a Comment